Karyakerajinan terbuat dari bahan kayu yang dikerjakan juga dibentuk dengan tatah ukir. Kerajinan ukiran lebih banyak memakai bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya dipakai adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain. Contoh karya kerajinan dari kayu yaitu meja, kursi, lemari, dan lain-lain. Kerajinan Bambu
Tutorial Membuat Cat Tembok Berkualitas Mengenal Extender Pigment from Pendahuluan Cat adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk melindungi atau mempercantik suatu benda atau permukaan. Namun, tahukah Anda bahwa cat tidak hanya terdiri dari pigmen atau warna saja? Ada banyak bahan baku kimia yang digunakan dalam pembuatan cat, dan dalam artikel ini, kita akan membahasnya lebih lanjut. Pigmen Pigmen adalah bahan baku yang digunakan untuk memberikan warna pada cat. Pigmen bisa diperoleh dari bahan alami atau sintetis. Contoh bahan alami yang digunakan sebagai pigmen adalah biji buah acai dan kulit kayu secang. Sedangkan contoh bahan sintetis adalah titanium dioksida dan kadmium merah. Pelarut Pelarut atau solvent adalah bahan kimia yang digunakan untuk melarutkan pigmen dan membuat cat menjadi lebih mudah dicampur dan diaplikasikan. Contoh pelarut adalah xylene, toluene, dan white spirit. Pelarut yang digunakan dalam pembuatan cat harus dipilih dengan hati-hati, karena dapat berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. Bahan Pengikat Bahan pengikat atau binder adalah bahan kimia yang berfungsi untuk menyatukan pigmen dan pelarut, serta membentuk lapisan cat yang kuat dan tahan lama. Contoh bahan pengikat adalah resin akrilik, resin epoksi, dan resin poliuretan. Pengawet Pengawet atau preservative adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam cat. Pengawet sangat penting dalam pembuatan cat, karena dapat memperpanjang umur simpan dan kualitas cat. Contoh pengawet adalah formaldehid, metilisotiazolinon, dan asam benzoat. Aditif Aditif adalah bahan kimia tambahan yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia cat. Contoh aditif adalah pengental, penghilang busa, dan bahan antioksidan. Aditif juga dapat digunakan untuk memberikan efek tekstur atau efek mengkilap pada cat. Pengemasan Setelah semua bahan baku kimia telah dicampur, cat akan dikemas dalam wadah yang sesuai. Wadah yang digunakan harus aman dan sesuai dengan standar keselamatan dan lingkungan. Contoh wadah yang digunakan adalah drum, kaleng, dan botol. Proses Pembuatan Proses pembuatan cat dimulai dengan mencampurkan pigmen dan pelarut dalam suatu wadah, kemudian ditambahkan bahan pengikat dan pengawet. Setelah itu, aditif ditambahkan sesuai kebutuhan. Kemudian campuran tersebut diaduk hingga homogen dan disaring untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan. Proses ini dilakukan secara terus-menerus hingga diperoleh cat yang berkualitas. Kesimpulan Bahan baku kimia yang digunakan dalam pembuatan cat sangat beragam dan harus dipilih dengan hati-hati. Proses pembuatan cat membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup agar diperoleh hasil yang berkualitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih produsen cat yang terpercaya dan memiliki standar kualitas yang baik.
Plastikdapat diperoleh dengan membeli di pasar atau koperasi 2. Proses Pembuatan Industri Tempe Berdasarkan observasi dan interview dapat diketahui teknik dan proses pembuatan makanan tempe yaitu : a. Tahap pertama Dari bahan baku yang berasal dari kedelai.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berupaya menggenjot pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Hal tersebut menyusul dengan melimpahnya cadangan mineral yang dimiliki Indonesia. Meski demikian, dari berbagai macam mineral yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, sebagian bahan baku rupanya masih berasal dari impor. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika ILMATE Kemenperin, Taufiek Bawazier menjelaskan dalam pembuatan sebuah baterai kendaraan listrik, setidaknya sebanyak 93% bahan bakunya terdapat di Indonesia. Sementara sisanya sebanyak 7% harus dipenuhi dari impor. Ia pun merinci kebutuhan kapasitas baterai listrik di setiap jenis kendaraan. Misalnya untuk kendaraan roda dua, membutuhkan baterai berkapasitas 1,44 kWh dan roda empat membutuhkan baterai berkapasitas 60 kWh. "Itu dibutuhkan masing-masing per kWh untuk nikel 0,77 kg, manganese 0,096 kg, cobalt 0,096 kg, artinya dalam baterai semua bahan bakunya ada di Indonesia, 7% lithium kita perlu impor," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu 8/6/2023. Lebih lanjut, ia membeberkan pihaknya telah mempunyai peta jalan untuk pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Setidaknya, sekitar 20% kendaraan listrik di 2025 membutuhkan nikel sulfat untuk bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik sebesar ton. "Itu nikel yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik, untuk 2030 ton dan 2035 sekitar ton dengan kapasitas nasional sudah mampu disuplai," kata dia. Oleh sebab itu, menurut Taufik dengan adanya kebutuhan nikel sulfat sebesar itu, maka ia mendorong agar investasi di pabrik baterai dapat diperkuat lagi. Utamanya untuk mendukung apa yang telah dicanangkan pemerintah. Taufik merinci saat ini Indonesia telah memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian smelter nikel dengan menggunakan proses hidrometalurgi atau dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching HPAL. Smelter ini bakal mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate atau MHP yang merupakan salah satu komponen baterai. "Ini 3 perusahaan yang beroperasi dan yang kedua konstruksi mungkin belum ada FS baru satu," kata dia. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pakar Tambang Dorong Moratorium Smelter Nikel, Ini Alasannya pgr/pgr
ysCsvI. khy8ngwlrr.pages.dev/136khy8ngwlrr.pages.dev/197khy8ngwlrr.pages.dev/183khy8ngwlrr.pages.dev/116khy8ngwlrr.pages.dev/39khy8ngwlrr.pages.dev/151khy8ngwlrr.pages.dev/149khy8ngwlrr.pages.dev/263khy8ngwlrr.pages.dev/319
bahan baku industri pembuatan cat berasal dari